Kamis, 25 Februari 2010

Teknik Instrumen Data

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukaan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.
Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu, instrumen yang telah teruji validitas dan reliabiltasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dlihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (Natural Setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, dijalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dokumentasi dan triangulasi (gabungan ketiganya).



B. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
1. Instrumen Pengumpulan Data
Secara garis besar, bentuk instrumen digolongkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Instrumen tes bersifat mengukur, karena berisi pertanyaan atau pernyataan yang alternative jawabannya memiliki standar jawaban tertentu, benar – salah ataupun skala jawaban. Instrumen yang berisi benar – salah, dapat berbentuk tes pilihan jamak (multiple choice), benar salah (true false), menjodohkan (matching choice), jawaban singkat (short answer), ataupun tes isian (completion test).
Instrumen yang berisi jawaban skala, mengikuti bentuk skala sikap dari Likert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif ataupun skala garis.
b. Non Tes (bukan test)
Pada instrumen non test atau bersifat menghimpun dengan jawaban berstruktur, jawaban tersebut dapat dijumlahkan sehingga diperoleh angka. Angka tersebut bukan skor atau data ordinal, interval atau rasio, tetapi data nominal, yaitu frekuensi atau jumlah jawaban. Pada instrumen non tes dengan jawaban terbuka, data yang diperoleh pada umumnya adalah data naratif deskriptif, deskriptif kualitatif ataupun kuantitatif terkait dengan narasi. Dalam studi dokumenter, kemungkinan diperoleh data angka yang bisa diolah menjadi data nominal, ordinal, interval atau rasio.
2. Teknik Pengumpulan Data
Ada 5 cara teknik pengumpulan data, yaitu:
a. Interview (Wawancara)
Interview (wawancara) merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam bentuk deskriptif kualitatif dan deskriptif secara kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka individual atau kelompok. Dalam hal ini wawancara dibedakan menjadi dua macam, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
b. Kuesioner (Angket)
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden.
Karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan responden, maka dalam penyusuna angket perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan atau pernyataan ada penngantar atau petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang. Dan Ketiga, untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disediakan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya.

c. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut biasa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dan sebagainya.
Observasi dapat dilakukan secara partisipatif ataupun non partisipatif. Dalam observasi partisipatif pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta latihan. Dalam observasi non partisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan.
d. Dokumentasi
Suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Dengan demikian metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu: Pertama, pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya. Dan Kedua, Check-list yaitu daftar variable yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal ini peneliti tinggal memberikan tanda setiap pemunculan gejala yang dimaksud.
e. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti, unruk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.
3. Hubungan antar teknik pengumpulan data dengan bentuk instrumen
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang biasa digunakan dalam penelitian pendidikan. Untuk penelitian kuantitatif teknik yang biasa digunakan adalah; angket, wawancara, observasi, dokumentasi. Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang biasa digunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan triangulasi. Sesuai dengan sifat penelitiannya, pelaksanaan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam penelitian kuantitatif berbeda dengan kualitatif.
Dalam penelitian kuantitatif baik angket, wawancara, observasi maupun dokumentasi, umumnya dapat digunakan bentuk atau format instrumen: kategorikal, skala ordinal, skala interval, skala rasio, dan check-list. Dalam penelitian kualitatif bentuk-bentuk instrumen yang menghasilkan angka-angka tidak biasa digunakan. Yang biasa digunakan adalah bentuk deskriptif naratif kulaitatif. Dalam deskripsi tersebut mungkin juga ada angka-angka, tetapi angka tersebut dalam hubungan deskripsi naratif tersebut, dan ditafsirkan secara kualitatif.

Hubungan antara macam-macam teknik, instrumen dan bentuk pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dfan kualitatif.
Pendekatan Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Instrumen Bentuk
Kuantitatif Nominal Angket
Wawancara
Observasi
Dokumentasi Angket berstruktur
Pen. Wawancara Berstruktur
Pend. Obs. Berstruktur
Pend.Dok.Berstruktur Kategori
Kategori
Kategori
Kategori/table
Ordinal Angket
Wawancara
Observasi
Dokumentasi Angket berstruktur
Pen. Wawancara Berstruktur
Pend. Obs. Berstruktur
Pend.Dok.Berstruktur Skala Ordinal
Skala Ordinal
Skala Ordinal
Skala Ordinal
Interval Angket
Wawancara
Observasi
Dokumentasi Angket berstruktur
Pen. Wawancara Berstruktur
Pend. Obs. Berstruktur
Pend.Dok.Berstruktur Checklist
Skala Interval
Skala Interval
Skala Interval
Rasio Angket
Wawancara
Observasi
Dokumentasi
Tes Angket berstruktur
Pen. Wawancara Berstruktur
Pend. Obs. Berstruktur
Pend.Dok.Berstruktur
Tes Chaecklist
Skala Interval
Skala Interval
Skala Interval
Skala Interval

Kualitatif Deskriptif Naratif Wawancara
Observasi
Dokumentasi
Triangulasi Pen. Wawancara Berstruktur
Pend. Obs. Berstruktur
Pend.Dok.Berstruktur
Gabungan Ketiganya Catatan lapangan
Catatan lapangan
Catatan lapangan
Catatan lapangan

Daftar Pustaka
Arief, F. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2007. Merode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar