Minggu, 28 Maret 2010

JIKA

GATOT JARIONO
Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda

Pengabdian sesaat

PENGABDIANKU
Sebetulnya tidak ada orang yang mengabdi kepada orang lain, orang yang mengabdi pada orang lain, dia tengah berusaha supaya dirinya menjadi penting. Anda tidak mungkin mengabdi lama kepada seseorang yang tidak bisa menjadikan diri anda penting. Kalau anda mengabdi kepada seseorang dan bertahan lama, karena orang itu menjadikan anda hebat.
Tujuan pengabdian itu adalah pemuliaan diri, jadilah anggota bangsa yang memuliakan anggota yang lain.
Bisakah kita melihat orang yang tersenyum kepada kita, tanpa berprasangka apapun?.
Jadilah bangsa yang ramah kepada orang yang berusaha ramah kepada kita.
Balaslah ucapan salam seseorang dengan jawaban yang lebih baik dari salam yang diberikannya. Balaslah kebaikan orang dengan kebaikan lebih. Karena baik itu tidak cukup kalau lebih baik itu masih mungkin.
Janganlah menunda pada sesuatu yang sebetulnya anda masih bisa perbaiki, jadilah bangsa yang membesarkan saudaranya.

Rabu, 03 Maret 2010

Olahraga Sebagai suatu permaiana institusional

Gatot Jariono
Mahasiswa program Pascasarjana UNM

Untuk perlakuan olahraga sebagai Instusionalisasi sebagai pertimbangan olahraga suatu entites abstrak. Contoh organisasi dari suatu tim sepak bola seperti yang dijelaskan aturan yang dapat dibahas tanpa referensi untuk anggota dari tim khusus dan hubungan keterkaitan antara anggota tim yang dapat menjadi karakteristik referensi untuk persenalitas yang unit atau untuk penentuan waktu yang khusus. Dalam perlakuan olahraga duatu permainan instusional yang dapat diterima sebagai suatu perbedaan, pola pola indikasi dari struktur budaya dan social yang dikombinasikan kedalam suatu kompositas tunggal elemen dari nilai yang mencakup nilai nilai, norma - norma, saksi, pengetahuan dan posisi social (aturan dan status). Suatu keterkaitan makna dari istilah instutisional yang memerlukan pemahaman gagasan olahraga sebagai pola institusioanl atau blueprint pedoamn organisasi dan penetapan sautu permainan dan dukungan olahraga.
Formulasi dari suatu penerapan aturan untuk sebuah permainan atau sebuah upaya mengenai kejadian khusus tidak hanya konsisten sebagai suatu pola konseptualisasi dalam hal ini. Institusioanalisasi dari suatu penerapan permainan yang mempunyai tradisi aplikasi dan definisi mengenai garis garis pedaoman untuk realisasi kedepan. Terlebih lagi, dalam permainan konkrit suatu kondisi yang sesuai dengan bentuk garis garis pedoman untuk masa yang akan dating. Terlebih lagi dalam memahami penerapan instiusional dalam pengertian sebuah olahraga baseball profesionall yang menjkafi permainan baseball berdasrkan pola institusioanal yang sama dan diantara istilah ini ada taraf institusioanalisasi daan secra empiris sesuai dengan taraf organisasi. Selanjutnya keten tuan empiris membentuk hal tersebut.
Agar situasi pengertian institusi dari olah raga terhadpa berbagai permainan. Diantara permaianan dan olah raga yang menjadi pertimbangan dlam berbagai formulasi dan terorganisir. Adapun non olah raga institusional dalam menentukan karakteristik yang sama terhadap berbagai penentuan olah raga (permainan catur dan pacuan kuda), seperti permainan minoritas dan berbgai kasus dalam permainan olah raga sesuai dengan tingkat permintaan mendemonstrasikan menurut kelayakan fisik.

Olahraga dan fenomena sosial

Olahraga Sebagai suatu fenomena Sosial.
Gatot Jariono,S.Pd
Mahasiswa Program Pascasarjana UNM
Dewasa ini olahraga menjadi suatu fenomena budaya yang tersohor dan kompleks, mempunyai dua konsekuensi yaitu fositif dan negatif untuk individu dan masyarakat. Hal itu mempunyai makna secara menyeluruh, jika tidak semuanya, tentu dikondisikan oleh institusi sosial, termasuk pendidikan, ekonomi, seni, politik, hukum, komunikasi massa dan diplomasi internasional. Mencakup beberapa penilaian, hampir setiap orang termasuk didalamnya, yang mengambil bagian.
Pada ketentuan dari komitmen publik terhadap olahraga, saat ini, telah diterima dari berbagai studi seperti fenomena sosial. Agaknya keberadaan ambikuitas olahraga cukup besar untuk menjamin para ilmuan sosial dan berbagai penguraian yang jelas, untuk menjelaskan sendiri, pentingnya desakan sosial yang bersifat non eksis pada olahraga.
Tanpa menyepelekan batasan studi olahraga, bahwa konsep suatu istilah ambikuitas mempunyai perbedaan makna untuk berbagai ragam pemahaman masyarakat. Ambikuitas merupakan upaya untuk menentukan cakupan topik pembahasan olahraga dari berbagai pemberitaan lewat surat kabar setiap hari. Ditemukan ragam kompetisi olahraga, iklan atau fashion olahraga, kebijakan-kebijakan mengenai perbaikan skill olahraga dalam penanganan tertentu, yang mudah dinyatakan dalam organisasi olahraga termasuk permasalahan mengenai rekrutmen atlet, keberhasilan dan kegagalan dalam pelaporan keuangan, kesenjangan politik dan skandal berbagai event olahraga.

Pentingnya Olahraga

Pentingnya Studi Olahraga
Banyak manfaat yang bisa diambil dari studi-studi mengenai olahraga dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial. Manfaat ini di satu pihak adalah untuk kepentingan perkembangan teori-teori ilmu-ilmu social dan dipihak lain adalah untuk kepentingan praktis (Lueschen, 1997). Didalam kegiatan-kegiatan olahraga dimana komplik-komplik yang teratur, ketaatan para pemain did dalam pertandingan untuk mengikuti peraturan-peraturan yang ada yang disertai dengan suatu sistim kontrol atas ketaatan tersebut, dan serangkaian tingka laku para penonton, yang merupakan suatu ciri-ciri yang khusus ada didalam suatu pertandingan olahraga dapat merupakan suatu studi yang amat banyak gunanya. Karena, teori-teori yang didapat atau yang bisa dikembangkan dari studi ini dapat digunakan untuk memahami berbagai gejala-gejala dan proses-proses sosial yang terdapat didalam masyarakat yang kira-kira bersamaan dengan gejala-gejala dan proses-proses yang terdapat didalam suatu pertandingan olahraga. Pengetahuan teori tentang olahraga dari pendekatan-pendekatan ilmu-ilmu social bisa digunakan untuk menganalisa gejala-gejala dan proses-proses social yang ada, mentest suatu teori yang dapat dipakai sebagai pegangan didalam menganalisa proses-proses social lainya.

Hubungan olahraga dengan masyarakat dan kebudayaan

Pendidikan jasmani dan pedagogi olahraga

A. Pedagogi olahraga dan Pendidikan Jasmani
Meskipun rumusan lingkup unsur pedagogi olahraga (sport pedagogy) beragam pada berbagai negara, karena terkait dengan perbedaan budaya, akar sejarah, dan standar metodologi,namun pada tingkat internasional, terdapat persamaan pemahaman yaitu pendidikan jasmani dipahami sebagai sebuah bidang studi (mata pelajaran) di sekolah, dan pedagogi olahraga dipandang sebagai sebuah subdisipIin iImu dalam kerangka iImu keolahragaan. Di berbagai negara di seluruh dunia, perkembangan pendidikan jasmani dan pedagogi olahraga terkait dengan sejarah, yang mencerminkan perbedaan perkembangan secara nasional dan perbedaan konsep, seperti juga perbedaan teori dan paradigma. Meskipun perspektif sejarah tampak merupakan bagian terpadu dari semua Subdisiplin ilmu ke olahraggaan (misalnya, sport medicine, sport psychology), namun ada elemen sejarah yang amat khusus yang mengaitkan kedua subdisiplin ilmu keolahragaan, pedagogi olahraga, dari sejarah olahraga (sport history).

Olahraga Sebagai Fenomena sosial

Gatot Jariono,S.Pd
3 Maret 2010
Abstrak : dalam kaitannya dengan olahraga sebagai fenomena sosial dalam sosiologi olahraga ini sangant dikaitkan dengan perkembangan sosial budaya manusia yang sehat jasmani dan rohani, hal ini merupakan pembentukan perkembangan hubungan interaksi dengan masyarakat sekitar. Fenomena sosial ini jika dipahami dan dimengerti bagi masyarakat luas maka akan memiliki peranan yang sangat penting yaitu memberikan kepada semua lapisan masyarakat untuk terlibat langsungdalam berbagai pengalaman belajar melalui interaksi dengan sesama masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain baik itu dari lapisan masyarakat yang pendidikannya rendah sampai masyarakat yang berpendidikan lebih tinggi.

Kata Kunci : Olahraga,fenomena sosial, Sosiologi Olahraga